Jumat, 20 November 2020
Selasa, 02 Februari 2021

Bupati Soppeng Buka Rancangan Awal RKPD Secara Virtual Zoom,Begini Tinjauannya
Kamis, 24 Oktober 2019

Tingkatkan Pajak Melalui MPOS, Deputi KPK Apresiasi Kabupaten Gowa
Portalrakyat.com, Humas, Gowa - Komisi Pemberantasan Tingkat (KPK) sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dalam mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan membuat aturan daerah.
Senin, 04 November 2019

Gubernur Sulsel Pertemukan Stakeholder Di Dua Provinsi, Sulsel dan Sultra Bahas Langkah Strategis Untuk Sejahterakan Masyarakat
Portalrakyat.com,Makassar (Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan membuka Pertemuan Regional Terarah dan Fokus Group Discussion CSR/TJLS di Kawasan Teluk Bone di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu 3 November 2019.
Pemangku Kepentingan Sulsel-Sultra bertemu dalam untuk membahas langkah apa yang akan diambil dalam mensejahterakan masyarakat di kawasan yang mencakup dua provinsi ini, yakni Provinsi Sulsel dan Sulawesi Tenggara.
Gubernur Nurdin Abdullah menyampaikan, persoalan yang dihadapi adalah kemiskinan. Sedangkan Indonesia termasuk negara agraris dan kelautan. Kawasan Teluk Bone juga demikian.
"Ini menjadi catatan penting bagi kita, persoalan kemiskinan. Kemiskinan ada di pesisir," kata Nurdin Abdullah.
Gubernur mengapresiasi kegiatan ini sehingga dapat dihasilkan sebuah rekomendasi dan inovasi.
"Indonesia ini kita luar biasa sekali, saya berharap betul-betul pertemuan regional ini melahirkan rekomendasi konsep yang bisa kita dukung bersama," sebutnya.
Sedangkan terkait CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan Ia menyampaikan, jika dikelola dengan baik, akan membawa dampak yang baik dan signifikan di masyarakat.
"Ini kalau dikumpulkan, itu akan menjadi kekuatan besar, tinggal goalnya apa. Saya kira kita semua sudah tahu apa yang harus dikerjakan," ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung dari 3-5 November 2019. Mengangkat tema 'Menjadikan CSR/TJSL Sebagai Penunjang Kesejahteraan Sosial dan Kemajuan Pembangunan Kawasan Teluk Bone'.
Ketua Umum Jejajring Teluk Bone, Yayat Pangerang menyampaikan, maksud dari FGD ini adalah meluaskan wawasan para pemangku kepentingan (stakeholders) di daerah daerah dalam Kawasan Teluk Bone pada wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
"Mengenai substansi, filosofi, sejarah dan regulasi yang terkait dengan Sosial Corporate Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TISL) yang melekat pada aktivitas dunia usaha pada suatu wilayah," terang Yayat Pangerang.
Yayat melanjutkan, dialog intensif dan mendalam antar pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menetapkan langkah-langkah strategis tentang perencanaan
dan tatakelola CSR atau TJSL.
"Agar dapat bermanfaat bagi upaya percepatan penyelenggaraan pembangunan wilayah pada masing-masing daerah kabupaten/kota terkait," sebutnya.
Ia menjelaskan, tujuan pengumpulan masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders) asal daerah-daerah untuk merumuskan rekomendasi yang akan dijadikan rujukan
bagi penyelenggaraan dan penetapan kebijakan daerah di bidang pengelolaan CSR atau TJSL.
"Untuk kepentingan percepatan pembangunan di daerah pada
khususnya dan Kawasan Teluk Bone pada umumnya," urainya.
Yayat melanjutkan, upaya selanjutnya adalah memberikan kesempatan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) asal daerah-daerah untuk berinteraksi dengan para ahli dan pakar yang berkompeten.
"Guna mendapatkan gambaran dan pengetahuan tentang CSR atau
TJSL untuk dijadikan landasan bagi penyelenggaraan CSR atau TJSL di daerah masing-masing secara melembaga dan berkelanjutan,".
Adapun, gagasan Kerjasama Kawasan Teluk Bone (KTB) pertama kali diprakarsai oleh Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Perjanjlan Kerjasama No.202/VIl/2012 dan No. 20 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan dan Pengembangan Wilayah Terpadu Teluk Bone, pada tanggal 18 Juli 2012.(*)
4 November 2019
Biro Humas Pemprov Sulsel
Selasa, 21 Januari 2020

Mutasi di lingkungan Sekretariat Daerah Dan Sekretariat DPRD Wajo, Ini kata Dr.H.Amran Mahmud
Sabtu, 30 Mei 2020

DPRD Apresiasi LKPJ Bupati Gowa
Selasa, 15 September 2020

Bupati Andi Kaswadi Razak Hadiri Paripurna Pandangan Fraksi Ranperda APBD 2020

Senin, 26 April 2021

Wabup Soppeng Mengikuti Acara Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah Tingkatkan Gotong Royong
Kamis, 03 Oktober 2019

Wagub Sulsel Pimpin Penutupan EKPPD Tahun 2019, Hasil Evaluasi Sebagai Bahan Pemda Dalam Melihat Kinerja di Wilayahnya
Kamis, 05 Maret 2020

Pemkab Gowa Evaluasi Kinerja Daerah Melalui Self Assesment IKK LPPD
Jumat, 24 Januari 2020

Tito Karnavian Mendagri Pastikan Sanksi Kepala Daerah Yang Hambat Anggaran Pilkada
Selasa, 15 September 2020

Beaking News:DPRD Soppeng Setujui Ranperda APBD 2021
Senin, 18 April 2022

Kapolres Soppeng Hadiri Rapat Paripurna Anggota DPRD Penyerahan LKPJ Kepala Daerah
Selasa, 26 Januari 2021

Rapat Paripurna DPRD Dalam Penyampaian Hasil Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Soppeng Terpilih Pilkada 2020
Rabu, 16 Oktober 2019

Kerja Cerdas Dengan Totalitas Pola Lapik Pemprov Sulsel Buat Terobosan Selamatkan Aset 6,5 Triliun
Kamis, 08 Juli 2021

Pelantikan Pengurus DPD Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kabupaten Soppeng
Selasa, 26 Januari 2021

Draf UU Pemilu:Alokasi Kursi DPR-DPRD Di Perkecil,Ini Tinjauannya
Selasa, 21 Januari 2020

JICA Gelar Pelatihan Peringatan Dini Dan Evakuasi Banjir Sungai Jeneberang Dihadiri Samsu Niang
Portalrakyat.com, Humasgowa - Japan International Coorporate Agency (JICA) bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulsel dan BPBD Kabupaten Gowa menggelar Latihan Peringatan Dini dan Evakuasi Banjir Sungai Jeneberang yang berlangsung di Yayasan Arifah, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Rabu (22/1).
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis yang hadir dalam kegiatan ini mengaku sangat senang karena dari sekian banyak kabupaten/kota yang ada di Indonesia, Gowa menjadi kabupaten pertama yang dipilih oleh JICA.
"Tentu kami menyambut baik, pasalnya secara existing, Kabupaten Gowa memiliki kondisi biologis, geografis, demografis dan sosiografis yang masuk kategori rawan bencana maupun kondisi yang membahayakan manusia," katanya.
Lanjutnya, masih segar dalam ingatan kita tepat tanggal 22 Januari 2019 lalu Kabupaten Gowa tepatnya wilayah Pangkabinanga ini terjadi bencana banjir yang merendam pemukiman, yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda berharga lainnya.
"Dengan adanya pelatihan hari ini, tentu diharapkan stakeholder terkait dan masyaramat lainnya mampu memahami langkah-langkah antisipatif apa saja yang harus kita kerjakan jika suatu hari terjadi hal yang serupa," jelas Muchlis.
Selain kegiatan yang kita lakukan pada hari ini kerjasama pemerintah Kabupaten Gowa bersama Kementrian Pertanian juga akan melakukan penanaman secara serentak dibeberapa wilayah yang berpotensi terjadinya bencana.
Sementara JICA Expert on Conprehensive Disaster Risk Reduction, DR Naoto Tada menjelaskan bahwa Jepang dan Indonesia banyak kesamaan utamanya dalam status rawan bencana. Sehingga ia berkomitmen bekerjasama dengan pemerintah Indonesia melalui BNPB melakukan edukasi peringatan dini bencana.
Ia menyampaikan bahwa peristiwa 22 Januari 2019 lalu telah menunjukkan bahwa potensi bencana banjir yang dialami Kabupaten Gowa dengan titik besar di pesisir DAS Jeneberang telah memberikan pelajaran besar bagi pemerintah kabupaten untuk mengetahui solusi pencegahan dan penanganannya.
"Kegiatan ini pertama kali kami lakukan di Indonesia. Kita praktekkan penanganan kontigensi dengan berdasar bencana tahun 2019 lalu, dengan harapan jika ada bencana banjir jumlah korban dan kerugian material dapat kita tekan. Hal ini juga telah kami diterapkan di Jepang . Sehingga kita berharap di Indonesia juga melakukan solusi seperti ini," tambahnya.
Ditempat yang sama, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Pemprov Sulsel, Muh Firda mengatakan bahwa Sulsel adalah daerah yang curah hujannya tinggi saat musim hujan. Padatnya lahan permukiman di Sulsel sehingga memberi andil berkurangnya daerah resapan air yang kemudian berpotensi menimbulkan kantong-kantong air dan membuat genangan.
"Pemprov sebagai perpanjangan tangan pusat akan selalu berupaya mengoptimalkan penanganan bencana dan siap memfasilitasi penanganan bencana," tutur Muh Firda yang hadir mewakili Gubernur Sulsel.
Dirinyapun berharap dengan adanya latihan ini di Gowa. mampu beri edukasi kepada masyarakat Gowa yang tinggal di daerah DAS (daerah aliran sungai) agar bila bencana banjir terjadi jumlah korban jiwa bisa ditekan.
Kegiatan ini dihadiri Anggota DPR Syamsu Niang, bekerjasama dengan JICA Expert on Conprehensive Disaster Risk Reduction, BNPB, Kementerian PUPR dan Konsultan CTI Engineering Internasional Jepang, (VH/her).
FOLLOW THE PORTAL RAKYAT.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow PORTAL RAKYAT.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram